Juragan Gedung Kantor Diminta Tak Pelit Diskon Sewa, Ini Alasannya

SHARE  

Suasana Gedung Kementrian di Kawasan Jakarta, Rabu 7/8. Pemindahan ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari Jakarta ke salah satu lokasi di Kalimantan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, mencapai Rp 466 triliun. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan Salah satu komponen utama pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 
Potensinya sangat kasar. Pemetaan potensi aset di Medan Merdeka, Kuningan, Sudirman, dan Thamrin perkiraan Rp 150 triliun. Ini bisa menambal kebutuhan APBN. Tadinya dari APBN butuh Rp 93 triliun. Artinya dengan Rp 150 triliun bisa menutup untuk bangun istana, pangkalan TNI, dan kebutuhan rumah dinas. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Ilustrasi Gedung Perkantoran di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemilik gedung di Jakarta sedang bersaing keras untuk menarik perhatian tenant (penyewa). Adanya gedung baru menambah jumlah ruang kosong yang saat ini ada di pasaran secara signifikan. Pemilik harus menawarkan ruang baru berkualitas tinggi, terutama di gedung baru.

Dari sisi penyewa, selain mendapatkan kualitas ruang yang lebih baik, melalui negosiasi, penyewa bisa mendapatkan harga sewa yang lebih baik untuk masa sewa berikutnya. Penyewa memiliki daya tawar lebih besar dibandingkan pengembang. Pemilik pun didorong untuk menyediakan paket sewa yang mencakup diskon dan persyaratan sewa yang menguntungkan.

“Rata-rata, permintaan perkantoran diperkirakan akan tumbuh sekitar 2% per tahun selama tahun 2024-2025. Transaksi dalam CBD (central business district/ pusat bisnis) diproyeksikan memberikan kontribusi sekitar 63% dari total proyeksi permintaan selama periode ini,” demikian mengutip Laporan Q4 2023 Colliers, Selasa (16/1/2024).

Baca: Lo Kheng Hong Bongkar Strategi Beli Rumah, Apa Solusinya?

Meningkatnya permintaan terhadap perkantoran meningkatkan kepercayaan pemilik terhadap kondisi sewa. Namun, pertumbuhan sewa rata-rata diperkirakan tidak terlalu besar, hanya meningkat sekitar 1% per tahun selama tahun 2024-2025.

Pembangunan beberapa proyek juga sedang berlangsung, dengan tingkat kemajuan yang bervariasi. Salah satunya Luminary Tower telah resmi selesai dibangun dan berkontribusi terhadap pasokan kumulatif yang kini mencapai 7,40 juta meter persegi di CBD.

Selain itu, ada juga pembangunan gedung perkantoran baru di dalam kompleks Thamrin Nine yang menawarkan pilihan tambahan bagi penyewa di CBD untuk mendapatkan ruang berkualitas lebih tinggi. Meski demikian, Colliers memperkirakan jumlah gedung perkantoran yang baru selesai diperkirakan akan sangat terbatas di tahun-tahun mendatang.

Baca: Konflik Masyarakat & Tanah Adat dalam Pusaran Pembangunan

“Di luar CBD, Jakarta International Tower di Jakarta Barat berkontribusi terhadap peningkatan pasokan kumulatif sekitar 3,75 juta meter persegi pada tahun 2023, tumbuh sebesar 2% dibandingkan tahun 2022,” tulis Colliers.

“Meski masih dalam tahap akhir konstruksi, beberapa proyek lain memerlukan waktu tambahan sebelum selesai dan beroperasi secara resmi. Penyelesaian dan peralihan proyek-proyek tersebut diharapkan dapat meningkatkan pasokan kumulatif di luar CBD secara signifikan, terutama pada tahun 2024,” sebuthttps://penganjallapar.com/ Colliers.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*