Foto: Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam rangka HUT ke-51 PDI Perjuangan yang bertajuk “Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang” di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024). (Tangkapan Layar Youtube PDI Perjuangan)
Jakarta, CNBC Indonesia – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan adanya pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa waktu lalu.
Menurutnya, keduanya memang rutin bertemu karena sama-sama merupakan Dewan Pengarah di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Sayangnya, Hasto tidak menuturkan seberapa sering keduanya bertemu. Keduanya, menurut Hasto, kerap membahas soal situasi negara terkini dalam pertemuannya.
“Tentu saja juga berbicara tentang bangsa dan negara, berbicara tentang fiskal, itu merupakan hal penting,” ujar Hasto di Stadion Gelora Bung Karno, dikutip dari detikcom, Senin (5/2/2024).
Sayangnya, Hasto tak mengungkap detil isi pertemuan Sri Mulyani dan Megawati secara lengkap. Ia hanya memastikan keduanya sama-sama menjunjung tinggi kepentingan rakyat. Terkait dengan isu pengunduran diri Sri Mulyani, Hasto menolak berkomentar.
Dia memilih menanggapi perihal penggunaan bantuan sosial untuk kepentingan elektoral.
“Ya saat ini kan ada upaya-upaya untuk menggunakan bansos demi kepentingan elektoral, sampai anggaran setiap kementerian dipotong 5 persen untuk elektoral. Ini kan kita harus melihat kepentingan nasional yang lebih besar,” tegas Hasto
Dia menegaskan bansos adalah bentuk komitmen kerakyatan. Namun, dia menilai bansos saat ini sudah dipolitisasi untuk kepentingan paslon nomor urut 2.
“Bahkan ada bansos juga yang masuk ke kantong-kantong partai paslon 02, ini menunjukkan pelanggaran serius karena bansos anggaran rakyat, dari pajak kita, harus kembali pada rakyat https://penganjallapar.com/secara tepat,” tegasnya.