Foto: doc PT Pertamina (Persero)
Jakarta, CNBC Indonesia – Seluruh Badan Usaha (BU) penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia mengubah harga produk BBM-nya per 1 Februari, diantaranya yang menaikkan harga adalah Shell Indonesia, BP-AKR dan Vivo Energy Indonesia. Sementara PT Pertamina (Persero) tidak mengubah harga.
Sebagai contoh, harga BBM di SPBU Shell untuk jenis Shell Super atau yang setara dengan Pertamax milik Pertamina naik menjadi Rp 13.540 per liter dari sebelumnya Rp 13.390 per liter. Adapun jenis BBM Shell V-Power naik menjadi Rp 14.380 per liter dari sebelumnya Rp 14.180 per liter
Sementara itu, untuk shell V-Power Nitro+ naik menjadi Rp 14.630 per liter dari sebelumnya Rp 14.470 per liter dan Shell V-Power Diesel juga naik jadi Rp 15.270 per liter dari sebelumnya Rp 15.190 per liter.
Tak hanya Shell, BP-AKR juga menaikkan harga produk BBM-nya. Contohnya, untuk BP 92 kini dibanderol dengan harga Rp 13.400 per liter. dari sebelumnya Rp 13.200 per liter.
Produk BP Ultimate naik menjadi Rp 14.380 per liter dari sebelumnya Rp 14.180 per liter dan BP Diesel naik jadi Rp 14.810 per liter dari sebelumnya Rp 14.640.
Sementara itu Pertamina tetap mempertahankan harga BBM non subsidinya per 1 Februari 2024 ini. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga menyatakan, setelah melakukan evaluasi harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus serta nilai tukar mata uang Rupiah pada periode tanggal 25 Desember 2023 hingga tanggal 24 Januari 2024 lalu, Pertamina Patra Niaga memutuskan harga jual BBM non subsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) pada Bulan Februari tidak berubah.
Keputusan harga Pertamax Series dan Dex Series tetap di Bulan Februari ini telah melalui evaluasi berkala mengacu kepada formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
“Harga BBM non subsidi memang sesuatu yang dievaluasi berkala, penyesuaian harga naik, penyesuaian harga turun, maupun harga tetap dipertimbangkan seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku,” terang Irto kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (6/2/2024).
Irto bilang, bagi Pertamina, keputusan ini adalah bentuk menjaga stabilitas harga BBM non subsidi yang terbaik dan terjangkau bagi masyarakat hingga pelosok negeri, tidak hanya kota besar.
“Ini adalah wujud penyaluran dan penyediaan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability, bagaimana Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga menetapkan harga yang kompetitif bagi masyarakat sekaligus memastikan distribusi hingga pelosok negeri tetap dapat dilakukan dengan https://penganjallapar.com/maksimal,” pungkas Irto.