Pangeran William Buka Suara soal Gaza, Ada Apa?

SHARE  

FILE - Britain's Prince William and Britain's Prince Harry walk beside each other after viewing the floral tributes for the late Queen Elizabeth II outside Windsor Castle, in Windsor, England, Saturday, Sept. 10, 2022. Prince Harry has said he wants to have his father and brother back and that he wants “a family, not an institution,” during a TV interview ahead of the publication of his memoir. The interview with Britain’s ITV channel is due to be released this Sunday. (AP Photo/Martin Meissner, File) Foto: Pengeran William bersama sang adik Pangeran Harry (AP/Martin Meissner)

Jakarta, CNBC Indonesia – Pangeran William dari Kerajaan Inggris, tiba-tiba buka suara soal Gaza, Palestina. Ia menyerukan diakhirinya pertempuran sesegera mungkin.

Ini merupakan intervensi tak terduga darinya terhadap konflik Israel-Gaza. Pernyataannya soal ini jarang ia buat.

Baca: Chaos! Warga Israel Demo Besar-besaran di Depan Rumah Netanyahu

“Saya tetap sangat prihatin dengan besarnya korban jiwa akibat konflik di Timur Tengah sejak serangan teroris Hamas pada 7 Oktober. Terlalu banyak korban jiwa,” ujarnya menyinggung peristiwa 7 Oktober saat Hamas menyerang Israel dan dibalas dengan perang berkepanjangan oleh Perdana Menteri Netanyahu di Gaza, dimuat BBC dan Time, dikutip Rabu (21/2/2024).

“Saya, seperti banyak orang lainnya, ingin mengakhiri pertempuran secepat mungkin. Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan dukungan kemanusiaan ke Gaza. Sangat penting bagi bantuan untuk masuk dan para sandera dibebaskan,” tambahnya dalam pernyataan yang dibagikan Istana Kensington 20 Februari itu.

Baca: Media Asing Sorot Sosok Prabowo: Kemenangan, Kebijakan & Jokowi

Menurutnya saat dihadapkan pada penderitaan besar, manusia seharusnya sadar pentingnya perdamaian permanen. Ditegaskannya ia percaya masih ada harapan.

“Kadang-kadang hanya ketika dihadapkan dengan besarnya penderitaan manusia barulah kita sadar akan pentingnya perdamaian permanen,” tegasnya.

“Bahkan di saat-saat tergelap sekalipun, kita tidak boleh menyerah pada nasihat keputusasaan. Saya terus berpegang teguh pada harapan bahwa masa depan yang lebih cerah dapat ditemukan dan saya menolak untuk menyerah,” ujarnya lagi.

Pernyataan William mendapat balasan dari juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy. Ia mengklaim negaranya tentu ingin mengakhiri perang namun dengan syarat tertentu.=

“Israel tentu saja ingin mengakhiri pertempuran sesegera mungkin,” katanya.

“Dan itu akan mungkin terjadi setelah 134 sandera dibebaskan, dan ketika ancaman Hamas … dihancurkan,” tambahnya.

Perlu diketahui, Pangeran William adalah anggota keluarga kerajaan pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina ketika ia melakukan perjalanan ke sana pada tahun 2018.

Selama tur empat hari tersebut, ia sempat disambut di Yerusalem oleh Presiden Israel saat itu, Reuven Rivlin dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas di Ramallah. Ia juga bertemu dengan Netanyahu, dan istrinya Sara.

Sementara itu karena serangan Israel di Gaza 29.000 warga telah tewas. Sementara 75% populasi mengungsi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*