Perusahaan Nikel Australia di Morowali Siap Produksi Mulai 2025

SHARE  

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan keterangan dalam acara Media Briefing di Jakarta, Jumat (8/2/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman) Foto: FAISAL RAHMAN

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, industri hilirisasi nikel di Morowali kedatangan pemain baru dari Australia, yakni Nickel Industries.

Perusahaan itu menurutnya telah berkomitmen menggelontorkan investasi senilai US$ 1,76 miliar untuk membangun proyek excelsior nickel cobalt (ENC) high pressure acid leach (HPAL) di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Proses konstruksinya telah dilakukan sejak Oktober 2023. Namun, ia memastikan perusahaan yang bekerja sama dengan Tsingshan itu akan mulai berproduksi mulai paruh pertama 2025 dan menyerap 3.500 tenaga kerja.

“Rencananya akan berproduksi awal 2025 dan pekerjakan 3.500,” kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Baca: Jreng.. Pemerintah Larang Pembangunan Smelter Nikel Baru Jenis Ini

Airlangga mengatakan, investasi perusahaan hilirisasi nikel Australia ini menjadi penting di Indonesia karena akan mendiversifikasi perusahaan asing di Morowali yang selama ini dianggap didominasi perusahaan China.

“Karena tidak seluruhnya investasi di sektor nikel itu, di downstreamnya, itu hanya dari investor negara China, tapi juga ada dari Australia,” tegasnya.

“Jadi pada 2025 itu adalah HPAL yang akan beroperasi di Morowali di mana Nickel Industries, itu perusahaan yang listed di Australia menjadi salah satu pemegang saham terbesar,” ungkap Airlangga.

Pemerintah mengklaim proyek perusahaan asal Australia itu akan menjadi yang pertama secara global dalam memproduksi tiga produk nikel kelas satu untuk pasar kendaraan listrik dan baterainya yaitu mixed hydroxide precipitate (MHP), nickel sulphate, dan nickel https://penganjallapar.com/cathode

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*